Pernahkah terlintas dalam pikiran Anda, jika seandainya Anda dapat
selalu memicu rasa percaya diri setiap saat Anda memerlukan? Pernahkan
terbayang bahwa seorang yang memiliki fobia bisa disembuhkan kurang dari
2 jam? Pernahkah muncul keinginan agar setiap keinginan Anda akan lebih
mudah dicapai dengan metode mental tertentu? Pernahkah terbersit
pikiran agar anak Anda lebih mudah menyerap pelajaran dengan cara yang
paling cocok baginya?
Jika Anda sudah pernah mendengar NLP, tentu pertanyaan di atas bukan
suatu impian lagi. Saat ini NLP seolah tengah menjadi suatu bidang baru
yang digandrungi oleh berbagai pihak di Indonesia. Mulai dari eksekutif
papan atas, pengusaha, psikolog, dokter, olahragawan, dosen, bintang
film bahkan sampai politisi. Namun, sebenarnya apakah NLP itu ?
Beberapa sumber menyatakan mempelajari NLP mirip dengan mempelajari manual otak manusia, terkadang disebut sebagai “people skill technology”, atau disebut juga “psychology of excellence”.
Intinya adalah mengetahui bagaimana cara kerja otak agar seseorang bisa
menjadi tuan atasnya, bukan menjadi budaknya. Sedangkan para pengagas
NLP sendiri merumuskan NLP sebagai “The study of subjective experience”.
Neuro mengacu pada bagian otak / pikiran kita, bagaimana kita mengorganisasikan kehidupan mental kita. Linguistic adalah mengenai bahasa, bagaimana kita menggunakan bahasa dan pengaruhnya pada kehidupan kita. Programming adalah
mengenai urutan proses mental yang berpengaruh atas perilaku dalam
mencapai tujuan tertentu, dan bagaimana melakukan modifikasi atas proses
mental itu.
NLP dimulai ketika seorang ahli Mathematika / Computer Programming
(Dr. Richard Bandler) dan seorang Profesor Linguistik (Dr. John Grinder)
mempelajari keahlian sejumlah pakar dan terapis yang teramat sukses di
bidangnya. Metode yang dipergunakan untuk mempelajari keahlian ini
disebut sebagai “modelling” (ilmu memodel). Tokoh-tokoh awal yang
dimodel adalah : Fritz Perls (Gestalt Psichotherapist), Virginia Satir
(Family Therapist), Gregory Bateson (Anthropologist, cybernetics) dan
Milton Erickson (Hypnotherapist).
Setelah bertahun-tahun memodel, mereka berdua berhasil mengembangkan
seperangkat teknik mental yang yang sangat berguna dalam dunia terapi.
Oleh keduanya, ilmu memodel ini dikembangluaskan untuk memodel berbagai
keunggulan manusia; antara lain untuk memodel keunggulan dari orang yang
berprestasi unggul di bidang komunikator, olahraga / atlit, leadership,
sales, pengajar, bisnisman, karyawan, penyanyi, meditasi, dan berbagai
orang sukses lainnya.
Dalam perkembangannya, NLP dipopulerkan oleh Anthony Robbins hingga
meluas di USA dan seluruh dunia. Beberapa nama besar yang tercatat
menggunakan ilmu NLP dalam meraih kesuksesannya adalah : Bill Clinton,
Andre Agassi, Lady Di, dan Nelson Mandela. Penulis mega best seller
“Rich Dad Poor Dad”, Robert Kiyosaki juga menggunakan NLP.
Dr Richard Bandler, bersama dengan Dr Grinder pernah mengerjakan
sejumlah pekerjaan yang sangat rahasia untuk CIA, menggunakan kekuatan
subconscious untuk melatih anggota CIA yang rawan tertangkap agar
terlatih menghadapi interogasi dan siksaan.
Sedangkan Dr John Grinder sudah berkerja sebagai spesialis CIA di
Timur Tengah, dimana ia menggunakan keahliannya di bidang linguistik
untuk megumpulkan informasi rahasia dan intelijen sensitif dari kalangan
komunitas berbahasa Arab.
Apakah NLP lebih bagus atau lebih buruk dari Psikologi? Komunitas NLP
di dunia tidak berminat menanyakan dan menjawab hal itu, karena selain
hanya akan menghasilkan suatu arogansi / chauvinisme dari salah
satu pihak, pertanyaan itu juga tidak akan membawa ke mana-mana.
Pertanyaan yang lebih menarik bagi komunitas NLP adalah “Bagaimanakan
mengetahui perbedaan yang membedakan dari seseorang yang memiliki
perilaku yang ekselen?” “Bagaimana saya bisa menguraikannya dalam
potongan-potongan elemen yang dapat diduplikasi oleh orang lain?”. Jadi
NLP sebaiknya tidak diperbandingkan dengan disiplin Psikologi, lebih
baik kita menanyakan apa yang bisa dilakukan NLP untuk membantu profesi
psikologi.
Belajar NLP ™ memberikan kemampuan pada Anda untuk mengubah,
mengadopsi, atau menghapuskan perilaku-perilaku sesuai keinginan Anda,
dan memberikan kemampuan untuk memilih sendiri kondisi mental,
emosional, dan kondisi fisik.
Teknik-teknik NLP ini telah terbukti memberikan hasil,
aplikasinya hampir tidak terbatas. Saat ini bahkan sudah diterapkan di
berbagai perusahaan kelas dunia (Fortune 500), dunia pemasaran,
manajemen, komunikasi, pelatihan, pendidikan, olahraga, ilmu pengobatan,
dan pengembangan pribadi.
Saya tidak tahu, apakah Anda pernah mendengar bahwa NLP memungkinkan
kita memiliki kendali untuk selalu masuk kondisi puncak (peak
performance), seperti yang dimiliki atlit kelas dunia. Miliki tombol
pribadi yang dapat diakses kapanpun agar Anda dapat bersemangat tanpa
harus hadir terus-menerus di seminar motivasi.
Beberapa dari Anda mungkin belum tahu bahwa NLP juga menjadi
kunci rahasia sukses orang ternama seperti George Bush, Michael
Gorbachev, Andre Agassi, Lady Diana, dan Nelson Mandela. NLPmemungkinkan mereka mengembangkan kepemimpinan yang kuat, kemampuan NLP dengan penggemar, dan daya tahan dalam menghadapi stressor pekerjaan / bisnis.
Anda mungkin pernah mendengar mengenai Teknik Fast Phobia Cure yang
dengan mudah mampu melenyapkan phobia seketika, kurang dari 15 menit!
Membuang limiting belief (belief yang membelenggu), hanya dalam waktu 5
menit atau kurang dengan demikian mudahnya.
Anda mungkin pernah mempelajari mengenai teknik goal setting bernama
“SMART”, dan kami penasaran apakah Anda sudah tahu bahwa teknik NLP mampu
meningkatkan success rate terhadap goal -yang sudah SMART tadi- sampai
berlipat-lipat ganda, karena menjadikan goal Anda memiliki sifat yang
sesuai dengan cara kerja pikiran.
Anda mungkin juga pernah mengetahui teknik hypnosis berbasis
conversational yang tidak terdeteksi oleh lawan bicara (karena tanpa
harus membuat lawan bicara tidur dulu). Teknik ini luar biasa penting
dalam negosiasi, penjualan, maupun keperluan persuasi yang lain.
Bahkan bagi Anda para hypnotist dan hypnotherapist, menguasai NLP mempermudah
Anda melakukan proses rapport, pre-induction, induction, deepening,
maupun kedahsyatan post hypnotic suggestion Anda. Pelajari bagaimana NLP dengan mudah meng-crack kecerdasan linguistik para world-class hypnotherapist.
Semua itu dapat Anda kuasai dengan mudah dan menyenangkan, saat Anda
ikuti pelatihan bersama kami. Sekarang adalah saat yang paling tepat
untuk ambil keputusan.
Berikut beberapa definisi mengenai NLP:
“NLP is an attitude and a methodology that leaves behind a trail of techniques.” - Dr. Richard Bandler.
“NLP cannot be dismissed as just another hustle.
Its theoretical underpinnings represent an ambitious attempt to codify
and synthesize the insights of linguistics, body language, and the study
of communication systems.” - Psychology Today
“( NLP ) does offer the potential for making
changes without the usual agony that accompanies these phenomena. . .
Thus it affords the opportunity to gain flexibility, creativity, and
greater freedom of action than most of us now know. . ” - Training and Development Journal
“. . . real estate brokers and salespeople use Neuro Linguistics Programming to
enhance their communication skills and provide them with more choices
when working in a difficult situation. . . it shows how we make sense of
the world around us and communicate.” - Real Estate Today
“NLP could be the most important synthesis of
knowledge about human communication to emerge since the explosion of
humanistic psychology in the sixties.“ – Science Digest
“NLP has untapped potential for treating
individual problems….It has metamorphosed into an all-purpose
self-improvement program and technology.” – Time Magazine
“NLP may be the most powerful vehicle for change in existence” – Modern Psychology
” NLP is an accelerated learning strategy for the detection and utilization of patterns in the world” - John Grinder
“NLP is whatever works, and NLP is the Study of the Structure of Subjective Experience” - Robert Dilts
“NLP itu mudah dan mempermudah” – Ronny F. Ronodirdjo
sumber : belajarnlp.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar