Also Read

Senin, 14 April 2014

Mitos & Fakta Seputar Hypnosis


 Mitos 1                :
Hipnotis itu sesat karena berhubungan dengan kuasa gelap, mistik dan klenik, oleh karena itu berbahaya, dosa dan harus dihindari.
 Fakta                    :
Hipnotis itu tidak ada hubungannya dengan mistik atau klenik,    melainkan adalah salah satu dari sekian banyak metode psikoterapi yang ada.
Mitos 2                 :
Hipnotis sering digunakan dalam kriminalitas, oleh karena itu harus dilarang dan tidak boleh dipelajari.
Fakta                     :
Sama seperti cabang ilmu lainnya, hipnotis bisa dimanfaatkan untuk hal hal yang positif, bisa juga untuk hal hal yang negatif. 
Mitos 3                 :
Ketika seseorang berada dalam kondisi terhipnotis, maka orang tersebut akan kehilangan kesadarannya sehingga berada di bawah kontrol penuh sang hypnotist (seperti yang sering ditayangkan di TV).
Fakta                     :
Ketika sedang berada dalam kondisi trance, seorang Klien (orang yang dihipnotis) masih sadar dan masih bisa mendengarkan suara di sekelilingnya, dan umumnya Klien masih bisa membuka mata dan meninggalkan ruangan setiap saat  (kecuali Klien dengan tingkat sugestibilitas yang tinggi dan masih belum tahu caranya untuk mengontrol “kelebihannya”). 




Mitos 4                 :
Orang yang dihipnotis kadang tidak bisa dibangunkan kembali.
Fakta                     :
Kondisi terhipnotis itu sebenarnya tidak sama dengan kondisi tertidur, dalam kondisi terhipnotis seorang Klien masih sadar dan bisa mendengar suara, hanya bedanya, dalam kondisi terhipnotis Klien berada dalam kondisi rileks dan nyaman sehinggga cenderung untuk malas berpikir, mengabaikan lingkungan sekelilingnya dan hanya fokus pada apa yang diucapkan oleh ahli hipnotis. Jadi kalau hipnotis bukan tidur, kenapa harus dibangunkan?
Mitos 5                 :
Wanita lebih mudah dihipnotis dan orang yang mudah terhipnotis adalah orang orang yang lemah secara mental.
Fakta                     :
Proses Hipnotis bukanlah sebuah pertarungan mental, melainkan sebuah proses yang membutuhkan kerja sama dan komunikasi antara Ahli Hipnotis (operator) dan Klien.
Mitos 6                 :
Hipnotis hanyalah untuk orang yang mengalami gangguan mental saja.
Fakta                     :
Memang pada awalnya Hipnotis digunakan untuk mengatasi masalah yang ditimbulkan oleh pikiran (masalah psikosomatis), tapi sekarang cabang ilmu hipnotis sudah sedemikian maju sehingga mulai digunakan di berbagai bidang.
Mitos 7                 :
Dibutuhkan kharisma dan kesaktian tertentu untuk menghipnotis dengan efektif.
Fakta                     :
Hipnotis adalah sebuah keterampilan berkomunikasi. Dan sebuah keterampilan tentu bisa dipelajari oleh siapa saja.



Mitos 8                 :
Untuk belajar hipnotis dibutuhkan bakat khusus.
Fakta                     :
Karena hipnotis adalah salah satu cabang ilmu pengetahuan yang dikembangkan secara ilmiah, tentu saja setiap orang mampu mempelajari dan menguasainya, sama seperti belajar ilmu psikologi dan ilmu pengetahuan yang lain.
Mitos 9                 :
Untuk menanamkan sebuah sugesti, seseorang harus dibuat “tidur” terlebih dahulu.
Fakta                     :
Kondisi terhipnotis tidak sama dengan tidur, melainkan hanyalah sebuah perubahan kesadaran yang terjadi ketika pikiran seorang klien mulai rileks. 
Mitos 10              :
Hipnotis tidak dianjurkan untuk orang yang belajar meditasi karena sifatnya yang bertentangan.
Fakta                     :
Teknik meditasi itu ada ratusan jenis, tapi secara umum bisa dibagi jadi 2, meditasi aktif (naik ke kesadaran yang lebih tinggi)  dan meditasi pasif (yang mengosongkan pikiran).

Kesimpulan        :
Hipnotis itu ilmiah dan tidak berbahaya. Berada dalam kondisi terhipnotis bukan berarti kehilangan kesadaran dan juga tidak kehilangan kontrol, bahkan kondisi terhipnotis memberikan lebih banyak kontrol kepada klien, karena dengan hipnotis klien bisa dibimbing untuk menurunkan atau menaikkan kesadarannya sesuai dengan kebutuhan.
Dan Hipnotis dianalogikan seperti sebuah kaca pembesar atau faktor kali yang bisa dimanfaatkan dalam bidang apa saja karena sifatnya yang mampu mempercepat sebuah proses dan membuatnya menjadi lebih efektif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar