Also Read

Senin, 14 April 2014

Modal Awal Conversational Hypnosis



Self Image (Pencitraan Diri)

Satu hal yang perlu diyakini benar-benar dalam pikiran seorang penghipnotis adalah bagaimana membentuk sebuah pencitraan diri yang ideal untuk selanjutnya digunakan dalam menghipnotis. Disini konteksnya bukan merubah pribadi/karakter diri kita menjadi orang yang bukan diri kita sama sekali, tetapi memformat ulang afirmasi negatif dalam diri kita.
Self image adalah presepsi tentang diri kita oleh diri kita sendiri, self image sendiri berkarakter “meloloskan” pemikiran yang sejalan dan sebaliknya “mematahkan” oemikiran yang tidak sejalan. Sebuah tujuan tidak akan tercapai apabila bertentangan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam self image. Oleh karena itu penting bagi seorang penghipnotis untuk “membersihkan” terlebih dahulu berbagai self image yang tidak memberdayakan dari diri kita dan “memasukkan” berbagai self image yang kita perlukan.
Self image merupakan ekspresi dari system kepercayaan/keyakinan (belief system) kita dan pada umumnya bersifat global. (ex: “Saya adalah pribadi yang menarik”)





Refleksi

                Visualisasikan di dalam pikiran anda bahwa anda telah menjadi penghipnotis yang handal, ini adalah tujuan dari refleksi, atau menggambarkan bayangan dan imajinasi tujuan akhir pada tahap awal dengan fungsi untuk mengeluarkan ekpresi fisik dan mental seperti pada tujuan akhir meskipun masih dalam proses/belum mencapai tujuan akhir tersebut. Diskusikan apa yang menjadi tujuan akhir anda kepada alam bawah sadar anda sendiri, tanyakan pertanyaan-pertanyaan yang fundamental seperti “apa alasan saya menginginkan hal itu?”, atau “apakah yang akan saya perbuat setelah mendapatkan hal itu?” dapatkan jawaban yang positif untuk membuat refleksi ke depan yang baik dan nantinya akan dilakukan dengan penuh keyakinan dan motivasi yang kokoh.




Kemampuan Komunikasi Verbal & Non Verbal

                Seperti yang telah kita ketahui bahwa terdapat 2 macam komunikasi yaitu, komunikasi verbal dan non verbal. Menjadi seorang penghipnotis merupakan syarat wajib harus menguasai 2 macam komunikasi ini. Di dalam komunikasi verbal (berbicara) kita harus punya kontrol yang baik atas intonasi, nada suara (pitch control)dan juga timing dalam mengucapkan kata demi kata.
“jika cara berbicara Anda sangat cepat, maka lakukanlah sesuai cara bicara Anda..”
“jika cara berbicara Anda Lambat, maka lakukanlah sesuai cara bicara Anda..”
(Milton H. Errickson-Founder Of Hypnosis)
                Ragam komunikasi non-verbal (tulisan-gerakan/isyarat) kita harus mempelajari gerakan/mimic/ekspresi dari yang besar sampai yang kecil,dari yang umum sampai yang khusus (ex: marah,sedih,senang,letih.bosan,ragu,tegas,kecewa,bingung) karena ini merupakan hal yang fundamental dalam aplikasi hypnosis terutama covert conversational hypnosis.





Kemampuan Observasi

                Menjadi seorang penghipnotis berarti mengijinkan diri dan pikiran kita untuk lebih fokus mengamati setiap pribadi baik itu diri kita sendiri ataupun orang lain. Kita dituntut untuk menjadi pendengar yang baik dan sekaligus menjadi penilai atas apa yang diterima oleh panca indera kita. Ini bertujuan untuk mengumpulkan sebanyak-banyaknya informasi yang bisa di dapatkan tentang pola kebiasaan, pola bahasa (verbal non-verbal), dan juga program otomatis apa yang dijalankan oleh diri kita sendiri dan juga orang lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar