Also Read

Rabu, 23 April 2014

MID BRAIN (Otak Tengah) Feat Hypnosis

Otak tengah (Mid Brain)
Secara anatomis dan fungsional Otak Tengah di bidang kedokteran sudah diteliti secara mendalam sejak lama. Meski demikian tampaknya bisa saja banyak hal tentang otak tengah belum terungkap. Otak tengah(mesencephalon) atau (midbrain) adalah bagian terkecil dari otak yang berfungsi sebagai stasiun relai untuk informasi pendengaran (inferior colliculi) dan penglihatan (superior colliculi). Otak tengah mengontrol berbagai fungsi penting seperti sistem visual dan pendengaran serta gerakan mata. Beberapa bagian dari otak tengah yang disebut nukleus merah (red nucleus) dan substantia nigra berfungsi dalam mengontrol gerakan badan. Substantia nigra yang berwarna gelap berisi banyak neuron yang memproduksi dopamine. Pada umumnya, berkurangnya neuron di substantia nigra menyebabkan terjadinya penyakit parkinson.
Otak tengah juga adalah bagian awal dari batang otak. Otak tersebut terdiri dari tectum dan tegmentum. Kedua bagian ini juga berfungsi dalam penglihatan, pendengaran, pergerakan mata, dan gerakan tubuh lainnya. Sedangkan fungsi-fungsi yang lain dari otak tengah hingga saat ini masih belum pernah diungkapkan secara ilmiah di bidang kedokteran.
Pada awalnya kemampuan otak tengah merupakan mitos. Beberapa orang ternyata mempunyai kemampuan seperti ini. Dari hasil pengamatan, ada suatu pola kemampuan yang sama. Mereka dapat melihat dengan mata tertutup (tanpa menggunakan mata) mereka dapat melihat dengan kulit (skin vision). Ada juga suatu kemampuan untuk melihat di belakang kepala. Kemampuan ini banyak dikejar oleh para pelaku olah raga bela diri. Anda pernah menonton film Spiderman yang pertama? Tiba-tiba indera dari Peter Parker (nama orang normal dari Spiderman) dapat merasakan intuisi seperti laba-laba. Pada akhir cerita, musuhnya mengaktifkan kendaraan di belakang Spiderman yang dapat menusuknya. Tetapi Spiderman dapat melompat menghindari tusukan tersebut, tanpa melihat kebelakang.
Istilah yang dipakai bukanlah kemampuan otak tengah. Tetapi setiap usaha memberikan nama tersendiri. Penelitian ternyata mengarah pada suatu bagian otak yang menjadi penyebab semua kemampuan tersebut. Penelitian tentang kemampuan otak tengah ini kurang menarik minat, karena cara pengaktifan-nya yang sulit. Berbagai cara dipakai untuk mengaktifkan otak tengah ini.
Penemuan fenomenal dari otak tengah ini terletak pada metoda aktivasi-nya. Kemampuan otak tengah ini sudah diketahui lama oleh para peneliti dan para praktisi. Banyak pula orang yang berusaha dengan caranya sendiri mengaktifkan otak tengah.
Ada beberapa anak yang ternyata otak tengah mereka tidak tertutup. Mereka dapat mempunyai kemampuan seperti anak yang sudah di aktivasi. Apakah mereka dapat melatih sendiri kemampuan mereka ? Secara teknis bisa, tetapi kemungkinan besar mereka tidak mau melakukannya. Kenapa? Seorang anak kecil dilaporkan dapat mendengar suara dari warna yang berbeda. Suara hitam terdengar seperti “dunggg…”. Dia mengatakan kepada ayahnya hal ini setelah melihat kakaknya berusaha untuk membedakan warna dengan telinga-nya. Tetapi ketika ditanya lebih lanjut, anak ini mengaku merasa takut dengan kemampuan nya ini. Dia tidak berani bercerita kepada teman-temannya, dan juga tidak berani bercerita kepada orang tuanya. Dia takut dianggap aneh. Dan memang benar, si ayah berkata, jika anaknya bercerita tentang hal ini sebelum dia mendengar tentang otak tengah, pasti dia tidak akan meresponi kemampuan anak tersebut.
Training Aktivasi otak tengah yang dilakukan secara profesional memperkenalkan kemampuan ini kepada anak dan mengemasnya dalam bentuk yang dapat diterima oleh anak. Pada saat training, keadaan kelas dijauhkan dari suasan magis dan menyeramkan. Suasana training dibuat seperti acara ulang tahun anak, dimana ada banyak hadiah-hadian, nyanyian, tepuk tangan dan teriakan gembira. Anak akan merasa senang dengan kemampuan barunya ini. Sikap inilah yang merupakan bekal untuk anak dalam mengembangkan lebih lanjut kemampuan otak tengahnya.
Sebenarnya banyak kemampuan otak tengah anak yang dapat berkembang secara alami, tetapi karena kita para orang tua tidak tahu bagaimana mengolahnya, maka kemampuan tersebut terpendam dan akhirnya non aktif. Stress berkepanjangan dan tuntutan kepada anak adalah salah satu faktor besar yang menyebabkan otak tengah anak semakin tidak aktif.Otak tengah (midbrain) adalah jembatan yang menghubungkan dan menyeimbangkan fungsi otak kiri dan otak kanan. Mengaktifkannya akan memungkinkan baik otak kiri maupun kanan berfungsi secara optimal. Pengaktifan otak tengah mengembalikan kekuatan otak pada keadaan semula.
Berdasarkan penjelasan para ahli, setelah otak tengah diaktifkan, otak tengah akan dapat mengeluarkan gelombang otak untuk merasakan dan bereaksi terhadap benda-benda di luar. Dapat dikatakan juga bahwa dengan menutup mata, masih dapat mengenai benda-benda, huruf, warna dan lain sebagainya. Jadi, dengan pelajaran dan pelatihan selama satu setengah hari, akan dapat membantu anak “melihat” dengan menutup mata.
Umumnya, setelah otak tengah diaktifkan, daya ingat mereka dapat meningkat, daya konsentrasi membaik; daya kreasi bertambah, gerakan kinetik juga menjadi lebih baik, hormon menjadi seimbang, serta emosi menjadi stabil dan lain sebagainya. Aktivasi ini sangat jelas terlihat hasilnya bagi anak hiperaktif maupun anak dengan daya ingat yang lemah.
Dunia medis di jaman dahulu menganggap bahwa perbedaan fungsi otak kanan dan otak kiri tidaklah besar. Namun, pada saat ini, perbedaan fungsi otak kiri dan otak kanan tidak hanya menjadi pengetahuan yang diakui bersama oleh para praktisi medis pada umumnya, tetapi juga menjadi sebuah cabang ilmu pengetahuan yang khusus diteliti.
Fungsi otak kiri adalah untuk berpikir nalar, analisa, kemampuan berbahasa dan kemampuan menghitung. Dapat dikatakan juga bertanggung jawab terhadap IQ seseorang. Seseorang dengan kecenderungan otak kiri yang lebih dominan lebih egois, mementingkan diri sendiri, mudah iri hati, sombong dan lain sebagainya.
Otak kanan bertanggung jawab dalam emosi, daya intuisi, daya kreasi, kesenian, kemampuan refleksi, daya ingat, kepribadian dan lain sebagainya. Yaitu bertanggung jawab terhadap emosi (EQ). Seseorang dengan kecenderungan otak kanan yang lebih dominan cenderung dapat lebih berperasaan serta kurang kemampuan manajerial.
Pendidikan saat ini kebanyakan lebih mengutamakan otak kiri. Sehingga mengakibatkan banyak orang tidak percaya adanya indera intuisi, daya prediksi dan kemampuan perspektif yang merupakan gejala umum di mana fungsi otak kanan tertekan oleh otak kiri.
Tetapi, setelah otak tengah diaktifkan, fungsi dari otak kanan dan otak kiri dapat berjalan secara seimbang. Otak kiri tidak lagi menekan otak kanan. Kemampuan prediksi, daya ingat, kesenian dan kemampuan refleks tidak hanya menjadi berkembang, tetapi kemampuan manajerial dan pemahaman mereka juga dapat terpelihara. Orang seperti ini akan lebih memiliki rasa cinta kasih, lebih mencintai orang tua sendiri, termasuk orang yang lebih tua, memiliki kecerdasan dan kerukunan. Memulihkan potensi awal yang semestinya dimiliki oleh umat manusia.


sumber : http://pembodohanotak.wordpress.com/2010/07/26/misteri-dan-kontroversi-otak-tengah/